Q keinginan untuk menjadi seorang pemimpin, memiliki peluang individual, dan menjadi sukses dalam menghimpun bahkan menginvestasikan kekayaan merupakan aspek answer choices pendukung
Setelahmempelajari bagaimana menjadi leader yang baik dan bisa di contoh oleh anggotanya. Gaya seseorang dalam memimpin ditentukan oleh pribadi nya masing - masing orang dan dapat mempengaruhi kinerja dan hasil dari setiap projectnya, berikut adalah 6 model kepemimpinan: The Coercive Style : memiliki sikap "Kerjakan apa yang saya katakan".
17 keinginan untuk menjadi seorang pemimpin, memiliki peluang individual, dan menjadi sukses dalam menghimpun bahkan menginvestasikan kekayaan merupakan aspek . a. pendukung b. utama c. intern d. teknis e. ekstern Jawaban: c. intern. 18. Berikut sifat yang harus dimiliki oleh seorang wirausaha, yaitu . a. tidak menyukai adanya pembaharuan
peranantokoh agama dalam meningkatkan partisipasi politik masyarakat pada pilkada bupati 2010 di kabupaten halmahera selatan aya, demianus (unknown)
Vay Nhanh Fast Money. Beberapa minggu yang lalu, saya bertemu dengan seorang teman lama. Saya bertanya kepadanya mengenai bagaimana pekerjaan barunya. Dia telah meninggalkan organisasi multinasional yang besar untuk bergabung dengan organisasi pemerintah yang progresif dan dia berharap hal itu dapat membuat perbedaan besar untuk menghela napas dan mengangkat bahunya. Dia kemudian meratapi bagaimana semuanya, termasuk semua keputusan yang sudah dibuat, berputar mengitari pemimpin "besar" dan semua orang harus serta-merta menurut begitu saja sesuai dengan instruksi yang diberikan dari atas. Dia berandai untuk tetap berada di organisasi lamanya dan tidak terpengaruh oleh sindrom "rumput lebih hijau di halaman tetangga ".Untungnya, dalam beberapa entitas perusahaan, evolusi kepemimpinan telah bergeser dari gaya memimpin 'Orang Besar’, di mana satu orang yang bertanggung jawab dan mengerti untuk memanggil semua tembakan, ke hubungan yang lebih berkolaboratif antara seorang pemimpin dan tim. Mereka datang dengan pesan, “Mari kita cari tahu bersama.”Kolaborasi adalah sebuah cara yang bagus untuk melakukan pendekatan dalam bidang pasar yang penuh dengan kompetisi. Dari perspektif bisnis, berbagai ide atau solusi yang diberikan dari satu atau dua orang, sering kali memberikan lebih banyak hasil yang positif, karena hal ini dapat memakan waktu lebih lama jika dipikirkan hanya oleh satu orang. Namun, ketika kita berusaha untuk berkolaborasi dengan orang lain, ada satu sumber daya utama dari kotak alat kecerdasan emosional yang sering terlewatkan Empati. Tampaknya sangat jelas - bagaimana kita bisa bekerja sama dengan baik bersama orang lain jika kita mengabaikan proses untuk membangun hubungan dengan mereka dan berusaha untuk melihat sesuatu dari sudut pandang mereka, dan beranggapan bahwa setiap orang secara otomatis berada pada gelombang yang sama?“Menurut survei yang tidak dipublikasikan dari lulusan kami selama 10 tahun terakhir yang kini menempati posisi profesional, katanya empati merupakan hal yang paling kurang di antara manajer menengah dan eksekutif senior, padahal orang-orang itulah yang paling membutuhkannya karena tindakan mereka dapat mempengaruhi begitu banyak orang."Apakah empati itu?Menurut Paul Ekman - seorang pakar dunia ahli mengenai emosi - ada tiga jenis empati, yaitu1. Empati kognitif Hanya mengetahui bagaimana perasaan seseorang dan apa yang sedang dipikirkan dibenak mereka. Pada intinya, ini adalah pengambilan perspektif, di mana kita mungkin belum tentu memiliki simpati tetapi kita sadar akan emosi orang Empati emosionalKetika kita benar-benar mengerti dan merasakan apa yang orang lain rasakan ini adalah keterampilan yang digunakan para dokter dan perawat, sebagai contoh, mereka akan memanfaatkan waktu yang dihabiskan dengan pasien mereka yang sedang berada di bawah perawatan Empati yang penuh dengan kasihBentuk empati yang paling holistik. Tidak hanya kita menyadari bagaimana perasaan seseorang dan selaras dengan emosi mereka, tetapi kita juga didorong untuk membantu orang tersebut jika adalah bentuk empati yang paling hanya kita menyadari bagaimana perasaan seseorang dan selaras dengan emosi mereka, tetapi kita juga didorong untuk membantu orang tersebut jika mereka sendiri telah mengalami ketiga bentuk empati tersebut dalam situasi yang berbeda-beda, namun tidak ada satupun bentuk empati tersebut yang mampu mengalahkan satu sama lainAda situasi tertentu di mana empati bersifat kognitif - dimana kita mengerti bagaimana perasaan orang lain namun tidak terikat dengan situasi tersebut - ini sangat penting ketika kita harus membuat keputusan yang sulit Meskipun demikian, orang yang memiliki empati yang tinggi akan menjadi teman yang luar biasa untuk dimiliki. Dan ini membuat kita bertanya, apakah empati penting dalam kepemimpinan di dunia bisnis?Mengapa empati penting dalam kepemimpinan?Sebelum menjawab pertanyaan tersebut, sangat penting untuk kita membuat perbedaan antara empati otentik karna kita mungkin cenderung untuk melihatnya secara umum. Empati yang bersifat otentik, menurut saya adalah ketika sang pemimpin berusaha untuk mendengarkan, memahami dan peduli, sambil memperhatikan konteks dan bukanlah mengenai "bersikap baik" - ini tentang mengenali pendekatan yang sesuai untuk diambil ketika dihadapkan dengan perjuangan seseorang yang sedang karyawan yang sedang berjuang dalam pekerjaan baru mereka,Meskipun mereka telah memberikan segala upaya untuk menyesuaikan diri dan melakukan yang terbaik, mereka mungkin membutuhkan lebih banyak jenis dukungan dan bimbingan dari pemimpin mereka yang dapat mendorong mereka dengan empati penuh sisi lain, seorang karyawan yang gagal menarik beban mereka tanpa alasan yang jelas dan selalu datang terlambat ke kantor, mereka akan membutuhkan pendekatan yang sangat berbeda, jika pemimpin berharap untuk menanganinya secara efektif dengan situasi bukunya, Leaders Eat Last, Simon Sinek menunjukkan bahwa organisasi yang luar biasa “Memprioritaskan kesejahteraan rakyat mereka dan, sebagai imbalannya, mereka harus memberikan segala apa yang mereka punya untuk melindungi dan memajukan kesejahteraan satu sama lain dan organisasi." Ketika berbicara tentang para pemimpin - apakah bisnis kecil rumahan atau MNC perusahaan multinasional - ia menambahkan bahwa kita semua memiliki tanggung jawab untuk menjadi pemimpin yang kita impikan saat kita menjalani perjalanan menuju tempat kita saat tingkat kepemimpinan kita, hubungan kita harus dibangun di sekitar orang-orang dan kita semua ingin bekerja sama dengan mereka yang berusaha memahami kebutuhan, harapan, dan keinginan kita. Seperti yang selalu terjadi, itulah peran dari mereka yang ada dalam posisi kepemimpinan dimana perlu menetapkan standar dengan memimpin melalui empati terhadap orang lain tidak hanya memperkuat hubungan dan meningkatkan tingkat kepercayaan dan keyakinan, itu juga berguna sebagai perekat yang menyatukan seluruh organisasi. Tanpa empati, semuanya berpotensi untuk tidak hanya harus membuka telinga dan mata mereka terhadap aktivitas di sekitar mereka; mereka juga harus belajar untuk mendengarkan ke hati orang lain. Demikian juga, kecuali karyawan yang benar-benar berempati dengan para pemimpin mereka yaitu memahami alasan emosional dan logis untuk keputusan yang dibuat, organisasi mungkin tidak akan pernah mencapai kepada potensi penuh bagaimana caranya?Saya baru-baru ini menyaksikan sebuah dialog antara tim kepemimpinan dari suatu organisasi dimana para pemimpin berbicara kepada satu sama lain, tetapi hampir tidak ada dari mereka yang berusaha untuk mendengarkan atau mecoba untuk menemukan peluang saya, titik awal dari sebuah organisasi empatik adalah ketika kedua pemimpin dan karyawan berhenti berbicara dan mulai mendengarkan untuk yang tulus dapat mengubah bisnis. Pada tahun 1999, saya ditugaskan untuk mengubah bisnis penerbangan dan datang sebagai direktur eksekutif dan kepala keuangan dari bisnis hanya perusahaan kecil dengan pelanggan terbatas dan akhirnya kami mendapatkan pelanggan besar dari China. Tapi begitu kami mendapat pesanan, kami melakukan kesalahan dalam pekerjaan dan pelanggan menjadi marah. Kami berharap bahwa dengan melakukan pekerjaan yang baik kami dapat menghasilkan lebih banyak pekerjaan dari mereka tetapi sebaliknya, itu tampak seperti akhir dari sebuah hubungan. Chief executive officer kami, Peter Jerin merasakan sakit yang signifikan, bukan atas kami, tapi atas pelanggan. Dia tahu bahwa kepala bagian teknik di maskapai itu mempercayai kami dengan mesin mereka tetapi mendapat pekerjaan yang buruk karena terbang dan turun untuk meminta maaf. Tapi pelanggan kami menolak untuk berjumpa dengan kami. Kami tinggal di luar kantornya hampir sepanjang hari sampai dia akhirnya keluar. Dan kami membungkuk padanya dan meminta maaf sebesar-besarnya, benar-benar berempati dengan rasa pergi tanpa menjawab kami atau mengucapkan sepatah kata pun. Namun, beberapa minggu kemudian, dia mengirim beberapa mesin lagi untuk kita kerjakan dengan peringatan bahwa jika kita melakukan kesalahan lagi, permintaan maaf kita tidak akan berarti apa-apa. Sejak saat itu kami tidak pernah melakukan kesalahan kemampuan untuk tidak hanya berempati kepada satu sama lain secara internal tetapi juga secara eksternal dengan pelanggan kita, itu benar-benar dapat menjadi transformatif untuk bisnis kita. Jika setiap pemimpin dan karyawan di organisasi kita memiliki hati empati, banyak masalah yang akan kita hadapi mungkin sudah berlalu.
Mengembangkan diri menunjukkan pemimpin yang visioner dan memiliki daya berpikir tanpa batas. Pengoptimalan karakteristik jiwa kepemimpinan dalam penyesuaian diri serta evaluasi kinerja menjadi problematika yang melatarbelakangi penelitian ini. Era digitalisasi nampaknya mendasari perubahan yang besar atas perilaku seseorang yang sebenarnya searah dengan tujuan penelitian ini, penulis hendak mengungkapkan bahwa dunia maya berhasil menjadi salah satu media pendongkrak tumbuh kembang para pemimpin cerdas. Melalui metode deskriptif kualitatif penelitian ini mampu menguraikan data terkait topik pembahasan secara rinci dengan alur deskripsi yang utuh mengenai permasalahn kepemimpinan dalam mengatasi sebuah konflik internal organisasi. Sehingga hasil penelitian ini dapat maksimal menerangkan mulai dari proses hingga konsistensi pengembangan diri seorang pemimpin walau banyak rintangan yang menghalau. Serta mampu memberikan solusi terhadap konflik dalam organisasi melalui pengorganisasian jiwa pemimpin yang tepat. Discover the world's research25+ million members160+ million publication billion citationsJoin for free KONSEP PENGEMBANGAN POTENSI DIRI DALAM MEMBANGUN JIWAPEMIMPIN YANG KUAT TERHADAP PENYELESAIAN KONFLIK ORGANISASIOleh Meurina Desthabu1, Chairunnisa Qudsy2, Dhea Veranica Isabella3, Putri Diah M. S42110611065 Hukum Universitas Pembangunan Nasional Veteran JakartaDwi Desi Yayi Tarina, SH., AuthorE-mail dwidesiyayitarina Pembangunan Nasional Veteran Jakarta AbstraksiMengembangkan diri menunjukkan pemimpin yang visioner dan memiliki dayaberpikir tanpa batas. Pengoptimalan karakteristik jiwa kepemimpinan dalam penyesuaian diriserta evaluasi kinerja menjadi problematika yang melatarbelakangi penelitian ini. Eradigitalisasi nampaknya mendasari perubahan yang besar atas perilaku seseorang yangsebenarnya searah dengan tujuan penelitian ini, penulis hendak mengungkapkan bahwa duniamaya berhasil menjadi salah satu media pendongkrak tumbuh kembang para pemimpincerdas. Melalui metode deskriptif kualitatif penelitian ini mampu menguraikan data terkaittopik pembahasan secara rinci dengan alur deskripsi yang utuh mengenai permasalahnkepemimpinan dalam mengatasi sebuah konflik internal organisasi. Sehingga hasil penelitianini dapat maksimal menerangkan mulai dari proses hingga konsistensi pengembangan diriseorang pemimpin walau banyak rintangan yang menghalau. Serta mampu memberikansolusi terhadap konflik dalam organisasi melalui pengorganisasian jiwa pemimpin yang kunci pengembangan diri, pemimpin, proses. AbstractSelf-development shows a visionary leader and has limitless thinking the characteristics of leadership souls in self-adjustment as well as performanceevaluation became problematic following this study. The era of digitalization seems tounderlie major changes in a person's behavior which is actually in line with the purpose ofthis study, the author would like to reveal that cyberspace has succeeded in becoming one ofthe media to boost the growth and development of intelligent leaders. Through this qualitativedescriptive method, this research is able to describe data related to the topic of discussion indetail with a complete description flow which are focused on the internal conflict that hasbeen goes on some organization. So that the results of this study can explain the maximumstarting from the process to the consistency of self-development of a leader even though thereare many obstacles that block. Also can imagine the solution of the conflict on someorganization with being perfect feeling in leading a team. Keywords self development, leader, process. BAB PendahuluanMenurut Abdul Muthalib pengembangan diartikan sebagai rangkaian kegiatanmerencanakan, merancang desain, membuat, mengevaluasi dan merevisi sebuah programtertentu. Dalam hal ini pengembangan berarti bentuk kegiatan yang telah direncanakan dandikembangkan yang mempunyai tujuan untuk memperoleh hasil yang maksimal berdasarkanprogram yang telah direncanakan. 1Sejalan dengan pernyataan tersebut perubahan teknologiyang bergerak melesat pada masa ini memberikan pengaruh besar di semua bidang dalamkehidupan. Manusia sebagai sumber penghasil kecanggihan sekaligus subjek dalam kata lainpengguna yang berlaku konsumtif tak jarang justru mendapatkan keistimewaan tak dari populasi dunia telah menggunakan teknologi komunikasi seperti telepongenggam yang memiliki tujuan dan fungsi praktis yang secara spesifik dirancang lebihcanggih untuk interaksi antar ruang dan waktu melalui sosial media. Lewat sosial mediarasanya semua kegiatan terasa ringan dan efisien. Bermacam kategori akan kita temukanjawabannya. Biasanya para petinggi, pemimpin, atau sosok karismatik dan semacamnya akanmenguasai sosial media dengan banyak konten menarik digunakan untuk mendorong, mengajak, menuntun, menggerakkandan bersifat interaktif yang bertujuan untuk dapat pengaruh dan mempengaruhi yangselanjutnya digunakan dengan maksud atau tujuan dari pembentukan serta pengembangankonsep diri dapat terlaksana secara matang. Oleh karena itu konsep diri dengankepemimpinannya harus dapat menjadi satu kesatuan yang dapat membentuk perkembangandiri dengan baik. Sejalan dengan tujuan dari kepemimpinan itu sendiri memberikan penulisruang untuk mengembangkan apa saja yang dapat diurai secara faktual mengenai pemimpindengan semangat mencapai kegemilangan di sekitar lingkungan yang semakin deras menuaiperubahan. Penulis pun hendak memberikan pandangan mengenai cara mengelola polaberpikir dalam mencapai suatu perubahan atas potensi diri yang di kembangkan. Seperti yangtelah dijelaskan dalam beberapa penelitian terdahulu bahwa di dalam proses berpikir kausalpara pemimpin atau subjek lainnya yang bertindak sebagai eksekutor, berusaha untukmenentukan apa yang harus dilakukan demi mencapai tujuan dengan cara melihat hubungan1 Pengertian pengembangan diri, diakses pada 1 Maret 2022, pukul WIB sebab-akibat antara tujuan yang ingin dicapai dan faktor-faktor Hal tersebutberarti menuntun subjek agar terhindar dari sebuah kesalahan berpikir dan bertindak sebelumakhirnya benar-benar berpindah tingkatan nilai keberagaman kepemimpinan kian melesat di tengah era digitalisasi. Dengan berkembangnya teknologi masa kini, maka dapat dengan mudah ditemukan keberagamanaksi para pemimpin untuk mendapatkan perhatian secara luas. Para pemimpin yang aktifbergumam di dunia maya dapat menuangkan semangat kepada para pengikutnya untukmelakukan perubahan dengan memanfaatkan pilihan mode berkampanye secara kondisi seperti ini, jiwa pemimpin harus terus beregulasi untuk beradaptasi denganbanyaknya dari itu, dengan kepemimpinan diri yang baik pada seseorang akan membuatorang tersebut memiliki kesadaran terhadap dirinya bahwa orang tersebut memilikikekuasaan dalam mengendalikan dan mempengaruhi dirinya sehingga menimbulkankeengganan untuk dikontrol oleh orang lain. Sedangkan orang yang memiliki konsep diriyang baik akan lebih mengenal siapa dirinya dan potensi apa yang ada di dalam dirinya,sehingga orang tersebut lebih cenderung memilih pekerjaan sesuai dengan potensi yangdimilikinya. Dengan memiliki konsep diri yang baik maka akan terbentuklah kepemimpinanyang baik dari seseorang sebagai bentuk keberhasilan dari pengembangan dirinya. Setelahmemiliki sikap kepemimpinan seseorang akan mampu mengenali kelebihan dan kekurangandiri pemikiran tersebut, maka pencapaian yang dapat dirasakan ialahmenciptakan standarisasi jiwa kepemimpinan dan konsep diri berpengaruh dan erathubungannya dalam proses pengembangan diri, dengan alasan bahwa setiap konsep diri ataupembawaan yang positif akan membentuk kepemimpinan diri yang berintegritas tinggi,sehingga secara langsung proses pengembangan diri telah berkembang secara optimal. Rumusan Masalaha Apa Faktor pendukung dan Penghambat dalam pengembangan potensi kepemimpinanyang kuatt?2 Strategi yang pengembangan diri umum Cara berpikir kausal, diakses pada 1 Maret 2022, pukul WIB3 Zaki, Ahmad & Ermita,. 2019. KONSEP DIRI DAN KEPEMIMPINAN DALAM PROSES PENGEMBANGAN DIRI. Diakses pada 1 Maret 2022 Pukul WIB b Bagaimana langkah yang tepat untuk mengatasi sebuah permasalahan dalam organisasi mengingat seorang pemimpin harus senantiasa memberikan performa terbaik atas nilai diri yang dimiliki? Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah tersebut, maka tujuan yang akan tercapai diantaranya ialah a Untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi perubahan serta perkembangan potensi diri dari seorang pemimpinb Mengingatkan pembaca mengenai unsur yang harus diperhatikan saat hendak berusaha memperbaiki kemampuanc Agar lebih memahami pelaksanaan pemecahan masalah yang baik dan benar sesuai konsep kepemimpinan dalam berorganisasi d Mendapati pemahaman akan pentingnya menambah nilai diri pribadi sosok pemimpin II. PembahasanJiwa kepemimpinan merupakan salah satu bagian penting yang harus dimiliki olehseorang pemimpin dalam berbagai kegiatan organisasi manapun, dalam mewujudkan adanyajiwa kepemimpinan maka perlu dilakukannya kegiatan pengembangan diri. Pengembangandiri yang dilakukan diharapkan dapat memperkuat jiwa kepemimpinan serta membantumenyesuaikan diri di era digitalisasi yang semakin berkembang dan terus mengalamiperubahan. Salah satunya dengan melakukan kegiatan pemberdayaan diri sebagai prosesmemberikan kekuatan untuk membangkitkan kesadaran, meningkatkan kepekaan individudengan adanya perkembangan sosial, dan kepekaan terhadap politik agar memilikikemampuan untuk meningkatkan kualitas. 4Dengan adanya proses pemberdayaan diri dapatmeningkatkan kemampuan untuk mengevaluasi diri dan meningkatkan rasa percaya diridalam berkegiatan di lingkungan sekitar dan berani dalam mengambil keputusan sebagaiseorang pemimpin. Proses pemberdayaan diri dibagi menjadi dua cara, yaitu secarakonseptual dan empirik. Pemberdayaan secara konseptual merupakan peningkatankemampuan untuk menciptakan ide atau gagasan baru, sedangkan pemberdayaan empirikkegiatan individu memperbaiki kehidupan dengan cara yang banyak sekali didefinisikan, namun secara umum menyiratkanbeberapa unsur yang sama. Menurut sarros dan butchasky 1996, kepemimpinandidefinisikan berupa perilaku dengan tujuan tertentu untuk memengaruhi aktivitas paraanggota kelompok untuk mencapai tujuan bersama yang dirancang untuk memberikanmanfaat individu dan para anggota organisasi. Definisi lain dari sebuah kepemimpinanmerupakan kemampuan untuk bertanggung jawab atas semua dimensi atau aspek kehidupandiri sendiri dan memimpinnya ke arah yang terbaik. Diri sendiri merupakan pelaku yangdapat mengubah arah kehidupannya sendiri untuk menjadi seperti yang diharapkan. Di dalamkepemimpinan terdapat unsur penting, yaitu kemampuan memengaruhi orang lain karenakepemimpinan selalu berhubungan dengan keterlibatan orang "PENGEMBANGAN DIRI MELALUI PEMBERDAYAAN DIRI Miranda." Diakses pada 28 Feb. "PENGEMBANGAN DIRI MELALUI PEMBERDAYAAN DIRI Miranda." Diakses pada 28 Feb. 2022. A. Faktor pendukung dan penghambat pengembangan diri seorang pemimpin Faktor pendukung terkait dalam pengembangan potensi jiwa pemimpin yang kuatt didasarkankepada sebagai berikut a. Lingkungan socialKebiasaan yang timbul di tengah masyarakat tentu akan sangat dekat dengankehidupan sehari-hari. Dengan adanya kebiasan yang menjadi pola perilaku wargasetempat, mencirikan tata cara berinteraksi mulai dari hal sederhana hingga insan yang hidup dalam lingkungan social, pasti banyak hal tak terduga yangakan mengubah cara berpikir, bertingkah laku, dan alur rasa kita untuk terus bertahandalam keadaan apapun. Maka atas keadaan sekitar yang unpredictable sebagaipemimpin, haruslah menyiapkan diri untuk mampu menguasai banyak bidangsehingga tidak mengalami stagnansi dalam menangani banyak PendidikanKecerdasan menjadi salah satu poin utama bagi para pemimpin untuk mampu berpikirsecara luas. Dapat dikatakan bahwa sosok pemimpin harus bisa menghidupkanberbagai sudut pandang demi kenetralan diri menilai apa yang ada di hadapannya. c. PergaulanLekat kaitannya dengan pertemanan dan dunia pekerjaan, dimana tentu interaksi yangintens dilakukan bisa berupa kerja sama tim maupun tempat berkeluh kesah. Namunsangat disayangkan bahwa pergaulan memang sangat berbahaya bila tidak pandaimemposisikan diri. Memiliki relasi yang positif akan memberikan kita dampak yangbaik, akibat dari pergaulan pun bisa memberikan motivasi lebih untuk meningkatkankeahlian diri sebagai wujud perubahan berkala yang semestinya dicapai berdasarkanumur ataupun hierarki social lainnya. d. EkonomiKepercayaan diri seorang pemimpin biasanya didukung dengan tingkatanperekonomiannya. Keunggulannya ia akan lebih dihormati dikarenakan dianggapmemiliki citra yang baik ditambah karisma yang kuat terpancar. Pemimpin yang royaljuga sanat digemari, itulah dia mengapa sosok pemimpin kelas atas gemar untukmemberikan gebrakan atau terobosan fantastis terkait kehebatan dirinya. e. BudayaBeraneka ragam budaya yang ada justru mengisyaratkan bahwa banyak celah bagipemimpin untuk lebih banyak lagi mendapatkan referensi pengembangan diri. Faktor penghambat terkait dalam pengembangan potensi jiwa pemimpin yang kuattdidasarkan kepada sebagai berikut a. Lingkungan socialHal yang menyulitkan adalah ketika pemimpin memiliki pemikiran yang berbeda darikebanyakan masyarakat yang ada di sekitarnya. Ini menjadi factor yang sulit dimanakecenderungan untuk didukung dan diperhatikan tidak dapat terpenuhi alhasil akanmenjadi tantangan yang lebih untuk konsisten menegakkan prinsip tanpa berpikirketidaksukaan atau tidak diterimanya sikap terbaru diri sosok pemimpin. b. PendidikanTerkadang banyak dari kita yang sulit untuk menerima pendidikan formal. Sepertiyang kita rasakan bahwa ilmu adalah tiang utama untuk membukakan jalan pemikirankita terhadap dunia. Bila tidak merasakan bahkan tidak ada keinginan untuk memilikilatar belakang pendidikan rasanya akan sulit menjadi pemimpin yang bijak dan adil,akibat ketidaktahuannya akan perkembangan dan penyesuaian diri yang baik. c. PergaulanJika terjebak dalam sebuah pergaulan biasanya kita akan terlena akan sisi bahagiayang sebenarnya bisa saja bersifat sementara dan akan melupakan diri kita. Ataskealpaan tersebut rasanya pergaulan memang memiliki dampak buruk bagi seorangpemimpin. Diantaranya saat pemimpin yang terlalu terbuka terhadap lingkungan baru,saat kita terlalu mudah untuk merasa nyaman dengan sebuah tim padahal belum tentuapa yang diperlihatkan sesuai dengan niat hati, kita akan cepat terjerumus akan halnegative dan nantinya pendirian seorang pemimpin akan goyah. Dari situ perlahanakan mengurangi eksistensi pemimpin dalam berpikir EkonomiKebanyakan dari yang sebenarnya memiliki potensi untuk menjadi seorang pemimpinselalu merasa rendah hati akan nilai materil, padahal persoalan ekonomi tidak terlaluunggul dalam dunia kepemimpinan. Dalam memimpin sebuah tim kita hanya dituntutuntuk menyeimbangkan beragam divisi yang ada ataupun menyelaraskan pandanganantar anggota. Sehingga banyak yang salah akan persepsi dari keadaan ekonomi sosokpemimpin, bahkan sering juga ekspektasi itu muncul hanya dari bayangan orang sekitar yang mengharapkan sesuatu dari nilai materi tersebut. Bahayanya bila terlalufocus pada kentungan kita sebagai pemimpin justru tidak menyusun kemajuan dirimelainkan berusaha memperkaya diri, dan itu adalah jalan yang berbahaya. e. BudayaRibuan budaya yang ada di Indonesia juga dapat menjadi factor yang menghambatpara pemimpin untuk berusaha menguasai dan menyesuaikan diri di banyaknya kulturyang ada. Keraguan dalam mempelajari bahkan ketidak tersediaan waktu yang cukupuntuk menggali juga bisa menghambat pemimpin dalam hal belajar mengembangkandiri lewat kearifan local. Pembentukan jiwa kepemimpinan yang dimiliki sangat tergantung dari sejauh mananilai-nilai yang melatarbelakangi dan jangkauan serta diaplikasikan dalam kehidupan sehari-harinya sehingga memerlukan nilai dasar yang sangat terkait dengan pemahamanspiritualnya. Manakala pemimpin yang mengutamakan spiritual maka sama halnya denganpemimpin yang hanya melakukan jasadnya saja tanpa jiwa yang mengisi nilai-nilaikepemimpinannya. Seorang pemimpin harus memiliki kemampuan yang didukung olehkarakter yang baik dan terus dikembangkan, sehingga dalam menjalankan amanahnya dapatberjalan dengan baik pula. Dengan memahami karakter seorang pemimpin yang memilikijiwa kepemimpinan yang dilandasi nafsu yang baik atau muthmainnah maka diharapkan akanbermakna dan berkontribusi bagi negara, organisasi, masyarakat, keluarga, dan diri sendiri. Seterusnya tugas kita adalah mengumpulkan potensi kepemimpinan tadi dan kita rajut dalamsatu kesatuan jiwa yang utuh sebagai seorang pemimpin dalam ruang lingkup atau levelmasing masing yang Langkah tepat untuk mengatasi sebuah permasalahan dalam organisasi 1. Hindari Menyudutkan Satu Belah PihakMenjadi seorang pemimpin dalam sebuah organisasi haruslah adil dan tidak memihaksiapapun. Meskipun seorang anggota yang terlibat konflik ini menempati posisi yang tinggiseperti kepala sebuah divisi sekalipun, kita tidak boleh langsung beranggapan bahwa orangtersebut yang paling benar dan orang yang terlibat konflik di bawahnya yang salah. 2. Menjadi Mediator yang BijaksanaDalam mengatasi sebuah masalah, sebagai pemimpin tentu kita akan ditempatkan sebagaiseorang mediator yang dapat menengahi konflik yang terjadi di antara anggota seorang mediator adalah mendengarkan permasalahan yang terjadi dari dua belahpihak, lalu memproses informasi tersebut dan menyimpulkan secara objektif. Secara objektifartinya, haruslah seorang pemimpin dapat memproses permasalahan yang terjadi sesuai faktadan bukan opini yang dapat merugikan sebelah Mengambil Keputusan BersamaSetelah mengetahui akar permasalahan yang terjadi, maka ini saatnya untuk melaksanakanrangkaian duduk bersama-sama dengan para anggota yang terlibat di dalam konflik. Gunadari mengumpulkan semuanya di dalam sebuah ruangan adalah untuk mencegah terjadinyamiskomunikasi dan juga mengambil jalan keluar yang tepat bersama-sama. Dengan cara ini,maka diharapkan karyawan yang terlibat di dalam konflik dapat menepati janji yang dibuatdalam pengambilan keputusan jalan keluar yang diambil Melakukan EvaluasiLangkah terakhir yang dapat dilakukan untuk mengatasi konflik dalam organisasi adalahmelakukan evaluasi. Buatlah sebuah rencana untuk mencegah konflik yang serupa terjadi dimasa depan. Dengan demikian, perusahaan yang dibangun dapat berkembang dengan baikdan stabil, serta karyawan-karyawan akan merasa aman dan nyaman ketika bekerja di bawahseorang pemimpin yang adil dan bijaksana. Jadilah sosok pemimpin yang peka dan dapatmemahami para anggota organisasi yang dipimpin. Menjadi seorang pemimpin tidak hanyaselalu memikirkan tentang pemasukan dan pengeluaran saja ataupun strategi lainnya dalammengoptimalkan efektivitas dari organisasi tersebut. Ciri organisasi yang dapat berkembangdan maju biasanya mempunyai pemimpin yang peka akan kebutuhan rekan kerja tim nyaserta dapat memahami seluruh permasalahan yang terjadi. Pemimpin harus menjadi sosokyang peduli terhadap sesama serta adil dan bijaksana demi mencapai target perusahaan dalam jiwa pemimpin juga memiliki peran besar yang sangatberpengaruh, kata disiplin berarti kondisi yang merupakan perwujudan sikap mental danperilaku suatu bangsa ditinjau dari aspek kepatuhan dan ketaatan terhadap ketentuan peraturan dan hukum yang berlaku dalam kehidupan berbangsa dan rasa disiplin diri bagi seorang pemimpin menjadi salah satu contoh yangharus diikuti oleh anggotanya. Apabila sebagai seorang pemimpin memiliki rasa disiplinmaka keadaan dapat lebih teratur dan efisien dalam melaksanakan suatu kinerja juga merupakan salah satu yang menjadi perhatian dalampengembangan diri seperti menyelesaikan tugas sesuai dengan deadline yang telah ditentukandan memiliki kemauan yang tinggi dan tujuan yang jelas dalam mencapai keberhasilan yangdapat dicapai dengan meningkatkan kinerja dalam diri. Adapun strategi yang dapat dilakukanuntuk meningkatkan kinerja agar menjadi lebih optimal melalui berbagai cara, antara lain,belajar, mengikuti pelatihan bertemakan isu terhangat, menulis, komunikasi efektif,membangun jaringan memotivasi diri. 7Diawali dengan kegiatan belajar yang mana dapatmembantu untuk memahami berbagai hal baru untuk menambah berbagai pengetahuan danmengikuti pelatihan untuk kegiatan menulis ataupun belajar memiliki komunikasi efektif agarmembangun banyaknya relasi dan membuka peluang yang lebih besar untuk mencoba danmengetahui berbagai hal baru, serta kegiatan memotivasi diri juga menjadi salah satu halpenting dalam menyemangati atau mendorong seseorang dari dalam maupun luar agar dapatmencapai disimak bersama contoh dalam pengimplementasian uraian di atas sebagaiberikut a. Perdana menteri dari Selandia Baru, yaitu Jacinda Kate Laurell Ardern yangsebelumnya adalah seorang politikus dari partai buruh Selandia Baru dan menjadiperdana menteri termuda dan pemimpin wanita termuda di Selandia Baru. Dalammengalami masalah dan krisis Jacinda Kate Laurell Ardern sebagai seorangpemimpin mampu mengambil tindakan cekatan dan memikirkan hasil ataudampak dari berbagai aspek. Contohnya dalam kasus tewasnya 50 orang darikomunitas muslim di dua masjid di Christchurch, beliau menunjukkan belasungkawa kepada para korban dengan menunjukkan ketulusan hati dan tidakmenyebutkan pihak yang melakukan penyerangan di masjid tersebut tetapi dengan6 "Arti kata disiplin - Kamus Besar Bahasa Indonesia KBBI Online." Diakses pada 28 Feb. "PENGEMBANGAN DIRI MELALUI PEMBERDAYAAN DIRI Miranda." Diakses pada 28 Feb. 2022. tegas menunjukkan penolakan terhadap semua tindak kekerasan. Dengan tidakmemandang adanya perbedaan ras, suku, dan agama. Jacinda Kate Laurell Ardernjuga menangani krisis pada Selandia Baru karena virus Covid-19 dengan sangatbaik, mengambil tindak tegas dan membuat berbagai kebijakan yang sesuai sertadapat berkerja sama nya warga Selandia Presiden Afrika Selatan pada tahun 1994 Nelson Mandela yang menjabat hingga1999. Usaha pantang menyerah dari Nelson Mandela dalam menghentikanapartheid yang merupakan suatu kebijakan segregasi rasial di Afrika pantang menyerah dari Nelson Mandela yang sebelumnya pernahdijerumuskan ke dalam penjara dan mengalami perlakuan kejam karena mendapattuduhan ingin menggulingkan pemerintahan di Afrika Selatan. Bukan berencanauntuk melakukan balas dendam dan membalas dengan tindakan kejam yang sama,Nelson Mandela malah mengalami kehidupan yang lebih baik dengan memilikijiwa atau karakter yang kuat dan menjunjung tinggi nilai pengampunan sehinggabanyak dikagumi di seluruh dunia. Nelson Mandela juga memberantas adanyarasisme di Afrika Selatan dan menciptakan lingkungan yang harmonis bagi Presiden pertama di Indonesia yaitu Insinyur Soekarno yang lebih dikenal denganBung Karno. Bung Karno yang memiliki jiwa kepemimpinan dan membangkitkanjiwa perjuangan bagi para pemuda Indonesia, Bung Karno yang mampumendeklarasikan kemerdekaan Indonesia dengan melihat adanya peluang setelahperang dunia kedua. Di bawah kepemimpinan Bung Karno Indonesia punmemiliki dasar yang kuat untuk berdirinya sebuah negara baru. Yang mana dalammasa kepemimpinannya Bung Karno harus mengalami dipenjara dan dibuang ataudiasingkan, karena memiliki jiwa yang pantang menyerah Soekarno mampumenjadi pemimpin pergerakan kebangsaan yang paling Presiden Amerika Serikat, yaitu Barack Obama yang pemimpin di Gedung Putihselama 2 periode dari 2009 hingga 2017. Presiden Obama yang memiliki Karismasebagai seorang pemimpin serta kemampuannya dalam berpolitik dan mampumengambil keputusan yang tepat walau sedang dalam keadaan krisis. Dalamkepemimpinan Presiden Obama Amerika Serikat terus mengalami kemajuandalam berbagai bidang, termasuk adanya upaya dalam menghentikan perang di Irak. Presiden Barack Obama juga membuat beberapa kebijakan yang mengaturmengenai imigran, karena Amerika Serikat yang memiliki fasilitas pendidikanmemadai dan perekonomian yang cukup kuat menarik ketertarikan para Barack Obama memberikan peluang bagi para imigran untuk hidup caralayak di Amerika Serikat. III. KesimpulanJiwa kepemimpinan merupakan salah satu bagian penting yang harus dimilikioleh seorang pemimpin dalam berbagai kegiatan manapun, maka untuk mewujudkanjiwa kepemimpinan diperlukan kegiatan pengembangan diri salah satunya adalahKedisiplinan. Kedisiplinan dalam jiwa pemimpin juga memiliki peran besar yangsangat berpengaruh, karena kedisiplinan implementasi kepemimpinan dalamperwujudan sikap mental dan perilaku , hal ini dapat ditinjau dari aspek kepatuhandan ketaatan terhadap ketentuan peraturan dan hukum yang berlaku dalam kehidupanberbangsa dan adanya proses pemberdayaan diri dapat meningkatkan kemampuanuntuk mengevaluasi diri dan meningkatkan rasa percaya diri dalam berkegiatan dilingkungan sekitar dan berani dalam mengambil keputusan sebagai seorangpemimpin. Menurut sarros dan butchasky 1996, kepemimpinan didefinisikanberupa perilaku dengan tujuan tertentu untuk memengaruhi aktivitas para anggotakelompok untuk mencapai tujuan bersama yang dirancang untuk memberikan manfaatindividu dan para anggota kinerja juga merupakan salah satu proses pengembangan diriyang dapat dengan mudah diperhatikan. Seperti, menyelesaikan tugas sesuai dengandeadline yang telah ditentukan, memiliki kemauan yang tinggi serta tujuan yang jelasdalam mencapai keberhasilan. Hal ini dapat dicapai dengan meningkatkan kinerjadalam diri serta memiliki jiwa kepemimpinan yang kuat untuk memanfaatkan eradigitalisasi seperti sekarang dalam pengembangan diri, sehingga mampumenunjukkan integritas dan kinerja yang baik dalam lingkup organisasi pemimpin harus memiliki kemampuan yang didukung oleh karakteryang baik dan terus dikembangkan, sehingga dalam menjalankan amanahnya dapatberjalan dengan baik pula sehingga karakter seorang pemimpin dapat memiliki jiwakepemimpinan yang dilandasi nafsu yang baik atau muthmainnah maka diharapkanakan bermakna dan berkontribusi bagi negara, organisasi, masyarakat, keluarga, dandiri sendiri. Dan pemimpin sejati adalah pemimpin yang memiliki kemampuan intelektual, kecerdasan emosional, dan dukungan fisik prima, di mana semuakecerdasan tersebut bersumber dari kecerdasan rohaniah. Dapat disimpulkan bahwa hubungan konsep diri dan kepemimpinan sangatberpengaruh terhadap proses perkembangan diri jiwa pemimpin yang kuat . Denganmemiliki konsep perkembangan potensi diri , maka seseorang akan berjalan denganbaik karena tidak akan mudah terpengaruh terhadap hal-hal yang akan menghambatperkembangan diri seseorang tersebut. Begitu juga dengan kepemimpinan, jika kitatelah menguasai kepemimpinan diri dengan baik, proses perkembangan diri akan akanberjalan dengan baik juga,karna kepemimpinan ini akan mengarahkan dirinya agardapat mengambil keputusan secara bijak dan benar. Jadi konsep diri yang positif dankepemimpinan yang baik ini sangat berpengaruh terhadap proses perkembangan Saran Diharapkan dengan adanya pengembangan kemampuan kepemimpinanterhadap diri sendiri dapat membentuk konsep dasar diri secara positif dan dapattercapai secara optimal baik dari segi pola pikir ataupun interaksi di tengah perubahandan perkembangan teknologi yang melesat. Penelitian ini bisa menjadi sebuah rujukandalam mengupayakan keberlanjutan penemuan kejadian serupa dalam halpengembangan diri sebagai sosok kuat yang teguh seorang pemimpin. Memahamiserta pintar dalam suatu situasi dan kondisi termasuk salah satu harus yang kita punyadalam jiwa kepemimpinan itu sebab pemimpin yang efektif butuh fleksibilitas danmampu beradaptasi di setiap situasi yang ada serta dalam menyelesaikan masalah,sehingga bisa untuk tetap tenang dan memberikan solusi yang logis. Jiwakepemimpinan sangat dibutuhkan oleh seseorang, agar ia dapat memimpin dirinyasendiri serta orang lain di sekitarnya untuk menuju ke perubahan yang positif, makadari itu jiwa kepemimpinan perlu dipupuk atau diasah sejak dini. Denganmemperhatikan adanya faktor pendukung untuk membentuk jiwa kepemimpinan,terutama pada lingkungan sosial, pendidikan, dan pergaulan. Karena tiga hal tersebutmerupakan dasar dari terbentuknya jiwa atau karakteristik seseorang sehingga dapatmengembangkan diri sebagai seorang pemimpin. Adapun langkah-langkah yang dapatdiambil seorang pemimpin dalam menghadapi masalah dengan mengikuti langkah-langkah yang sesuai maka permasalahan yang ada dapat terselesaikan dengan baik DAFTAR PUSTAKADian Miranda. “PENGEMBANGAN DIRI MELALUI PEMBERDAYAAN DIRI”, vol. 1, 2009,p. Pengembangan dan Pembinaan Bahasa,"Arti kata disiplin - Kamus Besar Bahasa IndonesiaKBBI Online." . Panjaitan Hotman, 2010, “PENGARUH KEPEMIMPINAN TERHADAP KINERJAPARAMEDIS DAN DAMPAKNYA PADA MUTU PELAYANAN DI RSUDPASURUAN”, STAIN Kudus, 2015, “PENGERTIAN PENGEMBANGAN DIRI”, UGM, 2018, “STRATEGI YANG PENGEMBANGAN DIRI UMUM CARABERPIKIR KAUSAL”, Ahmad & Ermita,. 2019. KONSEP DIRI DAN KEPEMIMPINAN DALAM PROSESPENGEMBANGAN DIRI. ResearchGate has not been able to resolve any citations for this has not been able to resolve any references for this publication.
Kenaikan jabatan menjadi pemimpin di tim kerja akan dilakukan perusahaan secara berkala, tergantung pada kebijakan serta kebutuhan perusahaan. Namun, kemampuanmu menjadi seorang pemimpin, akan dinilai pihak perusahaan sejak kamu mulai bekerja di perusahaan. Untuk itu, membiasakan diri menjadi seorang pemimpin merupakan salah satu langkah tepat yang bisa kamu lakukan untuk mempersiapkan diri sebagai calon pemimpin yang layak untuk perusahaan. Selain itu, kamu juga bisa menunjukkan kemampuanmu tersebut dengan berbagai cara lainnya di dalam perusahaan, sehingga pihak manajemen bisa melihat jiwa kepemimpinanmu secara langsung. Seperti yang dirangkum dari berbagai sumber, berikut beberapa cara yang bisa kamu lakukan untuk menunjukan potensimu sebagai calon pemimpin di perusahaan. Bingung cari Kartu Kredit Terbaik? Cermati punya solusinya! Bandingkan Produk Kartu Kredit Terbaik! 1. Memiliki Pendukung Memiliki pendukung Pada umumnya, untuk menjadi seorang pemimpin tentu kamu harus memiliki wibawa di antara rekan kerjamu, sehingga kamu lebih mudah untuk dikenal di antara yang lainnya. Bukan hanya itu saja, kamu juga harus bisa membuat orang-orang di sekitarmu loyal dan mendukung perkembangan karirmu kedepannya. Namun semua ini tentu akan jauh menjadi lebih mudah, jika kamu juga memiliki kinerja terbaik di antara yang lainnya. 2. Memahami kemampuan diri dan bisa memanfaatkannya Banyak orang yang tidak menyadari bahwa dirinya memiliki kemampuan yang jauh lebih baik, daripada apa yang saat ini sudah dicapainya. Kondisi seperti ini bukan hanya merugikan, namun juga bisa membuat kamu kehilangan banyak kesempatan yang baik di dalam hidupmu. Jika kamu benar-benar serius ingin menjadi pemimpin, maka mulailah melihat kemampuan apa saja yang kamu miliki dan hal-hal apa saja yang menjadi kelemahanmu selama ini. Memaksimalkan kemampuan dirimu dan atasi semua kelemahanmu tersebut, sehingga kamu bisa memanfaatkan seluruh potensimu secara maksimal. Pahami juga bagaimana cara terbaik untuk memberikan kemampuanmu di dalam perusahaan, sehingga kamu bisa melakukan hal terbaik yang kamu mampu. 3. Bisa menjadi pencari solusi Bisa menjadi pencari solusi Pemimpin harus memiliki kemampuan di atas rata-rata karyawan yang lain, terutama dari orang yang dipimpinnya. Berbagai masalah terkait pekerjaan di perusahaan mungkin saja terjadi dan kamu harus aktif menanggapi hal-hal seperti ini. Bukan hanya menjadi pendengar saja, namun sebagai calon pemimpin kamu harus mampu mencari solusinya dengan baik. Kemampuanmu menangani berbagai kondisi sulit seperti ini akan menjadi nilai lebih di mata perusahaan, di mana mereka melihatmu sebagai sosok yang bisa diandalkan untuk mengatasi berbagai tantangan di dalam perusahaan. 4. Memahami perusahaan dengan detail Bukan hanya apa saja yang kamu kerjakan atau siapa saja yang ada di divisi yang kamu tempati, namun kamu memang perlu memahami perusahaan tempatmu bekerja secara mendalam. Hal ini penting, terutama jika kamu memang serius ingin masuk ke dalam level manajemen yang lebih tinggi lagi. Kamu perlu mempelajari dengan baik struktur perusahaan dan bagaimana perusahaan tersebut dijalankan, departemen apa saja yang terdapat di dalamnya, dan yang lainnya. Pemahaman seperti ini akan membuat kamu lebih familiar dan siap untuk terjun ke bidang yang lebih luas lagi dari yang kamu kerjakan saat ini. 5. Bisa berpikir secara strategis Bisa berpikir strategis Seorang pemimpin tentu tidak mengerjakan berbagai hal berbau kegiatan operasional di dalam perusahaan. Namun sebaliknya, pemimpin akan terjun lebih dalam dan menangani berbagai langkah strategis di dalam perusahaan. Mencari solusi, menemukan ide terbaik, dan melakukan ekspansi perusahaan merupakan rutinitas seorang pemimpin di dalam perusahaan. Kamu harus terbiasa dengan pola kerja yang seperti ini ketika nanti menjadi seorang pemimpin di dalam perusahaan. 6. Manfaatkan semua momen yang ada Tidak hanya dalam menjalankan tugas formalmu saja, kamu juga bisa memanfaatkan momen lainnya untuk menunjukkan kepemimpinanmu. Hal ini bisa dilakukan dalam banyak kesempatan yang tidak formal di dalam perusahaan, misalnya ketika perusahaan akan mengadakan acara ulang tahun atau bahkan gathering. Jangan sungkan untuk menawarkan bantuanmu, meskipun kamu tidak ditugaskan sejak awal. Berikan hasil kerja terbaikmu dalam setiap momen, sehingga pihak perusahaan bisa melihat kemampuanmu dengan baik. Baca Juga 5 Kriteria ini Wajib Anda Punya bila Ingin Jadi Pemimpin 7. Bersikap profesional Bersikap profesional Sikap profesional tentu menjadi salah satu cara terbaik untuk menunjukkan kepemimpinan yang baik di dalam perusahaan. Biasakan untuk selalu bekerja dengan dedikasi dan disiplin yang tinggi, sebab ini akan menjadi modal yang sangat penting bagi seorang pemimpin. Bukan di masa yang akan datang, namun kebiasaan seperti ini sudah harus kamu tunjukkan sejak sekarang. Miliki Komitmen yang Kuat Jika kamu berniat meniti karir dan menjadi seorang pemimpin di perusahaan, maka pastikan kamu memiliki komitmen yang kuat sejak awal. Berikan semua kemampuan terbaikmu dan biasakan dirimu dengan berbagai hal yang dapat mendukung langkahmu ke arah tersebut. Meski prosesnya tak mudah, tapi dengan bersungguh-sungguh, menjadi seorang pemimpin tentu bukan hanya sekedar impian lagi. Baca Juga Inilah Ciri-ciri Pemimpin Idaman, Anda Termasuk? Karir MembangunKarir CaraSukses LayakJadiPemimpin TipsBekerja Apakah Anda mencari informasi lain?
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. "Seseorang yang bisa mengendalikan orang lain adalah orang yang kuat. Seseorang yang bisa mengendalikan dirinya sendiri adalah orang hebat", kata Filsuf Tiongkok, disimpulkan bahwa seseorang yang kuat dan hebat adalah dia yang mampu mengendalikan atau memimpin orang lain dan dirinya sendiri dengan baik. Dia tentu adalah seorang pemimpin. Menjadi seorang pemimpin merupakan keinginan sebagian besar orang, baik pemimpin dalam skala kepemimpinan yang kecil hingga skala yang lebih besar. Misalnya pemimpin dalam sebuah komunitas, lembaga, negara, organisasi besar hingga tingkat dunia dan sebagainya. Banyak cara yang dilakukan seseorang untuk mewujudkan keinginan tersebut. Dimulai dari cara-cara yang benar dan positif karena memang didasari oleh sebuah motivasi yang benar dan luhur, hingga melakukan yang sebaliknya, cara yang bertentangan dengan kebenaran dan keadilan karena memang pada dasarnya telah didasari oleh motivasi yang menyimpang dia yang benar-benar ingin menjadi pemimpin yang sesungguhnya baik dan benar akan mengetahui apa yang harus dimiliki dan dilakukannya untuk memberi dampak baik dan menguntungkan orang lain atas kepemimpinannya. Sebaliknya, dia yang memiliki motivasi yang salah cenderung menyalahgunakan kepemimpinannya sehingga hanya menyenangkan keinginannya sendiri namun menyakiti orang semua tergantung motivasinya, motivasinya tergantung karakter pribadinya dan manifestasi kepemimpinan ditentukan dari karakter dalam dirinya. Sejatinya, karakter seorang pemimpin yang sesungguhnya baik dan benar akan selaras dengan manifestasi kepemimpinannya. Dalam hal ini karakter yang secara khusus merujuk pada hati sang pemimpin dari seorang hambaMenurut kamus besar bahasa Indonesia KBBI, kata "hamba" berarti abdi atau budak belian. Dalam bahasa Inggris, "hamba" disebut "servant/slave". Dalam bahasa Yunani "doulos" dan dari asal bahasa yang lebih tua lagi bahasa Ibrani yaitu "Ebed" yang memiliki makna yang sama yaitu orang yang memiliki status sebagai pelayan atau budak, yang mana tugas utamanya adalah mengerjakan pekerjaan menurut kehendak tuannya dan tidak berbantah-bantah. 1 2 3 Lihat Worklife Selengkapnya
keinginan untuk menjadi seorang pemimpin memiliki peluang individual