SurabayaKH Mukthar Jamil, Mustasyar PCNU Gresik, Tutup Usia, Sejarawan: Beliau Sangat Mencintai Sejarah dan Budaya Kiai sepuh KH Mukhtar Jamil tutup usia pada Senin (14/3/2022). Sosok sejarawan senior asal Gresik itu wafat saat menjalani perawatan di rumah sakit. 15/03/2022, 06:23 WIB Close Ads TokohUlama Gresik KH Mukhtar Jamil Meninggal DuniaKabar duka menyelimuti Gresik. Kiai sepuh KH Mukhtar Djamil meninggal dunia hari ini (14/3/2022), pukul 13 Ialalu menyuplik temuan KH Mukhtar Jamil, sejarawan asal Gresik. Menurutnya, batu makam bertuliskan Fatimah binti Maimun juga ditemukan di Gujarat (Cambay) India. Pendapat ahli menyatakan, batu tersebut memiliki struktur yang sama dengan yang ditemukan di Phanrang, Thailand. Asal muasalnya juga dari Cambay, India. Tidakhanya itu saja, acara ini juga dibuka oleh tausiyah dengan tokoh agama sekaligus budayawan Islam Gresik, KH. Mukhtar Jamil. Acara ini kemudian dilanjutkan dengan penyerahan tali asih secara simbolis oleh Ir. Bambang Harjo Soekartono, dan ditutup dengan buka puasa bersama anak yatim di Nira Restaurant ASTON Inn Gresik. Vay Tiền Online Chuyển Khoản Ngay. Berita Gresik Kiai sepuh Gresik, KH Muchtar Djamil tutup usia. Mustasyar PCNU Gresik Innalilahi Wa Innailaihi Rojiun, Gresik Berduka, Tokoh Kharismatik KH Muchtar Senin, 14 Maret 2022 1601 Istimewa/ hidup KH Muchtar Djamil kanan saat HUT Kabupaten Gresik Laporan wartawan Tribun Jatim Network, Willy Abraham GRESIK - Kiai sepuh Gresik, KH Muchtar Djamil meninggal dunia. Mustasyar PCNU Gresik menghembuskan nafas terakhir di Rumah Sakit Semen Gresik. Kabupaten Gresik berduka kehilangan kiai sepuh sekaligus Sejarawan Budaya Islam. "Beliau wafat sekitar pukul 1358 Wib di RS Semen Gresik," ujar Tajudin yang ikut mendampingi di rumah sakit, melalui pesan singkat, Senin 14/3/2022. Baca juga Wanita Tulungagung Cium Bau Tak Sedap dari Ruang Kerja Anaknya, Saat Didobrak, Kaget Bukan Main KH. Muchtar Djamil meninggal karena penyakit yang diderita selama ini. Almarhum tutup usia pada 84 tahun. Rencananya akan dimakamkan di pemakaman Telogo Pojok. "Insya Allah nanti bada isya," kata Tajudin. wil Kumpulan berita Gresik terkini Gresik - KH Mukhtar Jamil tutup usia, Senin 14/3/2022. Ribuan orang menghadiri salat jenazah kiai sepuh itu di Masjid Jami, kawasan Komplek Alun-alun Gresik. Usai salat jenazah, ribuan orang itu turut mengantarkan KH Mukhtar Jamil ke tempat peristirahatan terakhir, yaitu di Pemakaman Umum Tlogopojok, Gresik. Selain dikenal sebagai kiai sepuh, KH Mukhtar Jamil juga menjadi Mutasyar PCNU Gresik. KH Mukhtar meninggal di usia 84 tahun di Rumah Sakit Semen Gresik karena sakit. "Beliau wafat sekitar pukul WIB di RS Semen Gresik," kata Tajudin, orang dekat almarhum. KH Mukhtar Jamil merupakan sosok ulama terkenal di Gresik. Selain dikenal sebagai ulama, KH Mukhtar Jamil juga dikenal sebagai budayawan dan sejarawan. Ribuan orang mengantarkan KH Mukhtar Jamil ke tempat peristirahatan terakhir Hal itu disampaikan salah sati seniman, budayawan dan sejarawan Gresik, Kris Adji AW. Menurutnya, KH Mukhtar Jamil adalah sosok yang sangat patut dikagumi. Selain berstatus sebagai ulama, KH Mukhtar Jamil juga sangat memahami dunia sejarah dan kebudayaan di juga Gresik United Rekrut Mantan Striker Timnas, Ini Targetnya "Almarhum itu guru waktu saya SMA. Saya sangat kagum kepada beliau. Selain mahir dan pandai ilmu agama, beliau juga sangat memahami sejarah dan kebudayaan Gresik," ungkap Kris. Kris menyebut bahwa dirinya bersama almarhum sering berinteraksi. Karena kebetulan rumah almarhum dekat SMA NU Gresik, sekolah tempat Kris Adji mengajar. "Saya sering bertemu beliau di sekolah. Dan setiap ada acara keagamaan beliau pasti diundang," juga Kendarai Motor Listrik, Kapolda Jatim Disambati, Truk Tabrak Warung Ribuan orang mengikuti salat jenazah di Masjid Jami Gresik Kris menambahkan, kelebihan dari KH Mukhtar Jamil lainnya adalah tahu banyak tentang sejarah konten lokal Gresik, mulai Sunan Giri sampai Maulana Malik Ibrahim dan keturunannya. "Beliau juga sesepuhnya pengurus makam Nyai Ageng Pinatih. Dengan kekuatan pengetahuan budaya dan sejarah yang dimilikinya, patut kiranya beliau disebut sebagai kamus berjalan sejarah dan kebudayaan Gresik," jelasnya. URL – KH Muchtar Djamil dikenal sebagai tokoh agama. Beliau juga dikenal sebagai budayawan sejarah Islam di Kota Giri Gresik. Diantara kontribusi beliau adalah dapat terselenggara napak tilas Sunan Giri pada HUT Gresik beberapa tahun lalu. Tumpukan buku sejarah Islam tertata rapi di kursi kayu ruang tamu kediaman KH. Muchtar Djamil di Jalan H. Samanhudi, Kelurahan Bedilan, Kecamatan Gresik. Sebagian besar buku tersebut berisi tentang sejarah Islam. Buku-buku itu merupakan terbitan berbagai penerbit pada 1960–1984. ’’Ini masih sebagian,’’ ujar Beliau kala ditemui di rumahnya. Saat itu beliau duduk bersila dengan didampingi istrinya, Sri Astutik, serta Muhammad Tajuddin, salah seorang santrinya. Ketua Pusat Informasi Sejarah Islam dan Pusat Dakwah Puisi Pudak Gresik kala itu tersebut begitu bersemangat menceritakan perkembangan agama dan sejarah Islam. Juga, keprihatinannya terhadap minat anak muda dalam belajar sejarah agama Islam yang minim. Karena itu, beliau berinisiatif mengadakan acara napak tilas pada HUT Ke-530 Gresik. ’’Pawai budaya napak tilas Kanjeng Sunan Giri itu bagian dari mengingatkan sejarah Islam. Terutama anak-anak muda di Gresik,’’ ujar Kiyai Muchtar. Kecintaannya terhadap budaya Gresik dimulai pada 1991. Pensiunan dari kantor Kementerian Agama Kemenag Gresik tersebut mendirikan Puisi Pudak. Penggalian tentang sejarah para aulia tersebut bukan hanya dari buku-buku sejarah. Tetapi juga observasi di lapangan. Setiap Jumat malam Kiyai Muchtar mengisi pengajian. Materinya diselipi sejarah Islam. Selain itu, dia berdiskusi melalui grup WhatApps sampai dini hari. ’’Sebagian hasil diskusi telah dicetak dan disebarkan kepada para peziarah di Makam Nyai Ageng Pinatih Gresik dan para aulia lainnya,’’ kata Tajuddin, anggota Puisi Pudak Gresik. Kiai Tar, sapaan akrabnya, pun mengangguk. Ketika Kiai Tar berbicara tentang sejarah Kota Wali, tiba-tiba terdengar suara seseorang yang mengetuk pintu sambil mengucapkan salam. Belum selesai menjawab salam, muncul pemuda yang memakai helm. Dia adalah Fakhruddin Fakhri, anak semata wayang Kiai Tar. ’’Nah, D3 datang,’’ ucap Tajuddin yang membuat Kiai Tar tersenyum. Rumah tembok putih dengan pintu kelir hijau itu hanya dihuni tiga orang. Kiar Tar, istri, dan anak semata wayangnya. Sebagian orang menyebut penghuni rumah tersebut dengan istilah D3. Dai, doktor, dan dokter. Dai adalah personalisasi KH Muchtar Djamil. Doktor merupakan personalisasi Sri Astutik, pembantu dekan Fakultas Dakwah Universitas Islam Negeri Sunan Ampel UINSA Surabaya, dan dokter adalah gelar Fakhruddin Fakhri. Kini dia menempuh program spesialis penyakit dalam di Fakultas Kedokteran Unair, Surabaya. Mereka memiliki kesibukan masing-masing setiap harinya. Sri Astutik setiap pagi mengajar. Fakhri menyelesaikan pendidikannya. Adapun Kiai Tar lebih banyak berdakwah. ’’Kalau lagi tidak ada pengajian, ya di rumah sambil membaca buku,’’ tuturnya. ’’Saya juga sedang menyusun bahasa Gresikan,’’ lanjutnya. Sebab, bahasa khas masyarakat Kota Pudak itu terancam punah. ’’Lahirnya bahasa Gresikan akan memperkuat budaya Gresik,’’ paparnya. Meski usianya menginjak kepala delapan, kondisi kesehatan Kiai Tar masih sehat. Pada 9 Maret lalu, ketika mengikuti kirab budaya, dia terlihat bugar saat naik-turun tangga Masjid Sunan Giri. Padahal, masjid tersebut berada di ketinggian 120 meter di atas permukaan air laut mdpl. Keseriusannya melestarikan dan menyebarkan sejarah Islam membuat Kiai Tar mendapat gelar Kanjeng Raden Aryo Tumenggung KH Dwijo Muchtar Djamil Adipuro dari Kasunanan Surakarta Hadiningrat. Beliau wafat pada pukul WIB, hari Senin, 14 Maret 2022 di Rumah Sakit Semen Gresik Wallohu a’

kh muchtar jamil gresik